Makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat menyusui

Minggu, 29 Mei 2011

  1. Makanan yang pedas dan bersantan, karena dapat mengakibatkan gangguan pencernaan.
  2. Sayuran yang mengandung gas, seperti kol dan kembang kol, karena dapat membuat kembung perut pada bayi tertentu.
  3. Merokok, karena zat nikotin yang ada dalam tembakau akan mengalir melalui ASI ke dalam tubuh bayi.
  4. Alkohol, karena kandungan alkohol akan memberi efek negatif bagi tubuh yang tentu juga akan berpengaruh bagi si kecil.
  5. Softdrink, karena softdrink mempunyai kandungan gula yang sangat tinggi yang beresiko meningkatkan naiknya kadar gula dalam darah anda.
  6. MSG, karena konsumsi makanan yang mengandung MSG berlebihan bisa memicu alergi dan menyebabkan kumpulan berbagai penyakit. Untuk itu perhatikan makanan yang anda konsumsi meskipun susah menghitung berapa banyak kandungan MSG yang tercampur dalam makanan yang telah anda konsumsi.
  7. Makanan mengandung pengawet dan pewarna, karena zat pengawet seperti formalin dan zat pewarna tekstil yang sering digunakan pada makanan dapat menyebabkan penyakit seperti kanker dan gangguan fungsi hati.
  8. Minuman Isotonik, karena kandungan ion dalam minuman isotonik baik dikonsumsi saat tubuh sedang melakukan aktivitas fisik berat, namun akan berefek sebaliknya jika tubuh sedang tidak melakukan aktifitas fisik yang berat.

Anda yang bekerja setelah tiga bulan cuti tetap bisa memberi buah hati ASI minimal dalam enam bulan pertama kehidupannya. Bagi para Ibu yang harus segera bekerja kembali, tidak ada alasan untuk tidak memenuhi anjuran ini.
Ibu tetap dapat memberikan ASI dengan cara memerahnya kemudian menyimpan dalam botol yang diletakkan di lemari pendingin. Proses ini hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. ASI bisa diperah dengan tangan atau pompa susu khusus, caranya mudah dan praktis.
Mungkin Anda punya pertanyaan, perlukah mengeluarkan sisa ASI dari payudara setelah menyusui? Perlu, karena hal ini dilakukan untuk mempersiapkan proses menyusui pada tahap selanjutnya. Namun jika bayi sudah mendapatkan ASI yang cukup, Ibu tidak perlu mengeluarkan sisa ASI lagi.

0 komentar:

Posting Komentar